“Al Quran dan Problematika
Manusia Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara” merupakan tema berbobot untuk
mengurai pandangan Qurani tentang bagaimana seharusnya hidup berbangsa dan
bernegara. Kini umat Islam berada dalam era peradaban yang menantang untuk
menampilkan Islam sebagai solusi disaat berbagai konsep idiologi dunia
mengalami kegagalannya mulai dari komunisme, kapitalisme, demokrasi dan
lain-lain, mampukah umat Islam menghadapi
tantangan ini?”, Ada tuntutan yang besar bagi umat Islam untuk bisa
menjawab tantangn ini dan Ada tiga persoalan inti sebagai prinsip-prinsip yang
fundamental; Pertama, umat Islamharus
kembali bangkit, kreatif dan berjihad untuk kembali merujuk kepada
ajaran-ajaranmurni Al Quran; Kedua, tidak cukup bagi umat Islam
mengandalkan tafsir-tafsir yangselama ini sudah ada karena tuntutan situasi
kontemporer, dan yang ketiga adalah melakukan pembaharuan
yang mendasar dari pengetahuan-pengetahuan yang tidak up to date untuk
kembali merujuk kepada Al Quran secara komprehensif . Perkembangan yang terjadi
saat ini baik pada ilmu pengetahuan dan kondisisosio-politik otomatis menuntut secara fundamental adanya
pembaharuan pandangan, kalau ada gerakan puritanisme atas nama agama yang tidak
memegang tiga prinsip tersebut, maka sebenarnya gerakan ini adalah gerakan
mundur dan Islam tidak akan menjadi solusi bagi tuntutan perubahan peradaban
global. Al Quran harus diajak bicara dalam memecahkan semua problematika hidup khusunya
dalam konteks berbangsa dan bernegara, ia harus menjadi tolok ukur kebenaran,
naif kalau madzhabnya yang malah menjadi
ukuran kebenaran Al Quran. Setiap muslim harus menjunjung tinggi hak-haknya,
hak untuk hidup, hak bermartabat, hak bebas dan merdeka. Sebagai bangsa yang
berada dalam teritorial tertentu seperti Indonesia dengan komunitas penduduk
yang heterogen yang saling terhubung dan
terikat oleh nilai-nilai, maka sangat tidak qurani dan menyimpang bila ternyata
terjadi tragedy ada yang melakukan pembenaran terhadap tindakan pengusiran,
penjarahan, pembakaran bahkan sampai pembunuhan
oleh sekelompok dari bangsa ini terhadap sekelompok yang selainnya baik
itu yang lain agama apalagi yang seagama.
zikir itu hasil tafakur dan zikri juga menjernihkan tafakur. ahli zikir hanya memilki satu fokus yaitu tuhan, fokus sangat membantu seseorang dalam, berpikir, tanpa fokus/konsentrasi tafakur menjadi berantakan
ReplyDelete