Blog Archive

Visitor

Flag Counter

Saturday, December 14, 2013

Profil Kampus

by Unknown  |  in Profil at  12:37 AM

Latar Belakang
Indonesia, negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam terbesar di dunia, merupakan lahan strategis bagi perkembangan pemikiran keislaman. Hal ini terbukti dengan beragamnya pandangan keislaman yang telah berkembang dan mengalami proses dialogis yang intensif. Realitas ini jarang dimiliki negara-negara berpenduduk Islam lainnya, terutama di Asia Tenggara. Pada umumnya yang terjadi adalah kurangnya penghargaan terhadap keragaman corak pandang keislaman, bahkan cenderung menekan pandangan-pandangan yang berbeda seperti dialami kebanyakan negeri di Timur Tengah. Hal ini berdampak negative, berupa matinya kreativitas dan tidak berkembangnya pemikiran keislaman.
Keunggulan potensial seperti ini merupakan modal awal yang dimiliki bangsa Indonesia, untuk berkembang dan melahirkan pemikiran-pemikiran baru dalam dunia Islam, sehingga menjadikan Indonesia sebagai kiblat baru dunia pemikiran ke-Islaman, di samping--tentu saja--akan lahir pemikir-pemikir Islam yang tangguh yang dihasilkan melalui proses dialektik yang panjang dan intensif.
Kondisi ini adalah kondisi yang sangat dinantikan oleh banyak umat Islam di dunia, yaitu lahirnya kembali peradaban intelektual Islam seperti yang pernah ada sebelumnya. Jika bangsa Indonesia memanfaatkan keunggulan ini dengan baik, maka dalam waktu dekat Indonesia akan menjadi lahan subur bagi berkembangnya peradaban intelektual Islam tersebut.
Namun demikian, untuk mewujudkan harapan di atas, perlu dilakukan usaha yang bersifat substansial, sistematis dan tidak sporadis. Usaha yang tepat dalam mewujudkan hal tersebut, tidak lain melalui lembaga Perguruan Tinggi Islam, karena Perguruan Tinggi Islam merupakan pusat terjadinya dinamika dan interaksi dialogis pemikiran dan juga lembaga yang paling tepat untuk mendidik calon-calon pemikir Islam.
Sayangnya perguruan-perguruan tinggi Islam yang ada saat ini di Indonesia dan Asia Tenggara, sekalipun sudah banyak memberikan sumbangan dalam proses tersebut, namun belum mampu menampung animo yang ada pada masyarakat Indonesia dalam upaya memperdalam studi tentang Islam secara komprehensif. Di samping itu, kualitas sebagian Perguruan Tinggi Islam masih belum sesuai dengan harapan untuk dapat    menghasilkan pemikir-pemikir Islam yang tangguh dan mampu berkiprah pada tingkat Internasional. Hal ini terbukti dengan banyaknya mahasiswa Indonesia yang belajar di luar negeri, dalam upaya menggali ilmu-ilmu keislaman. Motivasi utama mereka belajar di luar negeri, lebih disebabkan oleh tingkat kualitas Pendidikan Tinggi Islam di Indonesia masih belum memenuhi harapan mahasiswa tersebut.
Realitas lulusan Perguruan Tinggi Islam di Indonesia saat ini, masih belum memuaskan. Pertama dipicu oleh kualitas yang belum memadai, sehingga sulit bersaing untuk mendapatkan perkerjaan. Kedua, adanya ambiguitas antara lulusan Timur Tengah--yang memiliki penguasaan yang baik terhadap ilmu-ilmu klasik--akan tetapi lemah dalam metodologi dan pemikiran kontemporer dan lulusan Barat yang menguasai metodologi dengan baik, namun lemah dalam penguasaan ilmu-ilmu Islam klasik. Kedua hal tersebut pada gilriannya melahirkan jurang antara kinerja alumni Timur Tengah dan alumni Barat serta dualisme pemikiran Islam.
Pada dasarnya, kualifikasi lulusan Sarjana Islam yang dibutuhkan saat ini, adalah mereka yang mempunyai kualitas yang sama dengan kualitas lulusan luar negeri, terutama dalam penguasaan bahasa asing (Arab dan Inggris) dan pemahaman mendalam tentang kondisi keagamaan di Indonesia, melalui metodologi riset yang tepat serta penguasaan yang memadai terhadap ilmu-ilmu klasik Islam.
Sejumlah fakta di atas merupakan peluang sekaligus tantangan untuk membangun sebuah Perguruan Tinggi Islam yang memiliki kualitas Internasional dengan penguasaan ilmu–ilmu klasik Islam yang mendalam. Karenanya, STFI Sadra Jakarta ingin menggabungkan dan memadukan kedua keunggulan tersebut, sehingga dengannya diharapkan lahir pemikir-pemikir Islam yang menguasai khazanah intelektual Islam yang paling dasar dan otentik, juga menguasai metodologi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi di tengah-tengah masyarakat. Harapan ini bukanlah suatu hal yang utopis, akan tetapi sangat memungkinkan untuk diwujudkan.

VISI
Menjadi pusat pendidikan, penelitian dan pengembangan Filsafat Islam dan Ilmu Alqur’an-Tafsir dalam upaya membangun kembali pemikiran Islam yang logis dan rasional, melalui pengintegrasian pesan-pesan suci Alqur’an dan Sunnah Nabi dengan memaksimalkan peran akal dan hati dalam pemahaman dan pengamalan agama--yang dapat berkontribusi pada kemajuan masyarakat dan membangun paradigma peradaban Islam di tingkat Nasional dan Internasional.

MISI
1.     Menyelenggarakan pendidikan Filsafat Islam dan Ilmu Alqur’an dan Tafsir secara komprehensif, rasional, analitis dan metodologis dengan visi global dalam suasana keilmuan penuh kebebasan berpikir dan moral Islami.
2.     Mengembangkan kajian Filsafat Islam dan Ilmu Alqur’an dan Tafsir--yang setia pada teks-teks suci agama secara komprehensif, dan merujuk kepada khazanah peradaban Islam yang berkomitmen pada rasionalitas, moralitas, integritas dan kemanusiaan universal.
3.     Melakukan berbagai upaya pencerahan pemikiran Islam, melalui kegiatan penelitian kepustakaan, penerbitan, seminar dan workshop dalam mengembangkan tradisi ilmiah Islam yang terbuka dan kritis, serta memahami semangat zamannya.

TUJUAN 
Menghasilkan lulusan yang mampu memahami Filsafat Islam dan Ilmu Alqur’an dan Tafsir secara komprehensif dan integratif; memiliki kepekaan atas persoalan keilmuan dan kemasyarakatan, problem nilai dan etika kontemporer; serta mampu berperan dalam memajukan kemanusiaan dan pencerahan pemikiran  di tingkat Nasional dan Internasional

PROGRAM STUDI YANG DITAWARKAN
STFI Sadra mengembangkan Dua Program Studi: (1) Filsafat Islam dan (2) Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir secara integratif dan terpadu.
(1)   Prodi Filsafat Islam
Dasar pertimbangan. Pembukaan program studi Filsafat Islam, selain sebagai program strategis dan domain kajian utama dalam upaya melahirkan pemikir Islam yang mampu menanggapi beragam perkembangan pemikiran filsafat Islam sebagai fondasi peradaban, juga jawaban atas masih terbatasnya perguruan tinggi Islam di Indonesia yang memiliki program studi tersebut.
Tujuan. Penyelenggaraan prodi Filsafat Islam bertujuan menghasilkan filosof muda (sarjana) yang memiliki keahlian dan wawasan luas di bidang Filsafat Islam dan mampu memberikan kontribusi terhadap berbagai persoalan filsafat dan pemikiran islam lainnya di tingkat nasional dan internasional.
Kurikulum. Kurikulum yang diselenggarakan mencakup rangkaian matakuliah kompetensi, yang terdiri atas kompetensi dasar, kompetensi dasar islam, kompetensi utama filsafat islam dan kompetensi pendukung.
(2)   Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Dasar pertimbangan. Pembukaan program studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir diarahkan pada pendalaman pemikiran tafsir filosofis dan sufistik yang menjadi panduan dasar dalam mengawal perkembangan pemikiran Al-Quran dan Tafsir dalam membangun peradaban Islam.
Tujuan. Penyelenggaraan prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir bertujuan menghasilkan mufasir muda (sarjana) yang memiliki keahlian dalam bidang Ilmu Al-Quran dan Tafsir, mampu melakukan penelitian fenomena sosial dan keagamaan dan mencari alternatif pemecahan berbasis Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir di tingkat nasional dan internasional.
Kurikulum. Kurikulum yang diselenggarakan mencakup rangkaian mata kuliah kompetensi, yang terdiri atas kompetensi dasar, kompetensi dasar islam, kompetensi utama filsafat islam dan kompetensi pendukung.

STRUKTUR KURIKULUM
Kurikulum yang diterapkan STFI Sadra terbagi atas Prodi Filsafat Islam (147 sks) dan Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir (146 sks). Di dalamnya mencakup Kompetensi Dasar (35 sks), Kompetensi Dasar Islam (33 sks), Kompetensi Utama Filsafat Islam (75 sks), Kompetensi Utama Ilmu Al-Quran dan Tafsir (74 sks), dan kompetensi pendukung (4 sks).
(1)   MK Kompetensi Dasar
Di dalamnya mencakup: Bahasa (Arab, Inggris, Indonesia), Akidah, Akhlak, Fiqh Praktis, Pengantar Ulumul  Hadits,  Pengantar Ulumul Qur’an, Ilmu Budaya, Pengantar Logika, Pengantar Filsafat, Sejarah Peradaban Islam, Metodologi Studi Islam, Informasi Teknologi Literasi dan Pancasila.

(2)   MK Kompetensi Dasar Islam
Perbandingan Madzhab kalam, Ushul Fiqh, Filsafat Islam (Peripatetik, Illuminasi, Hikmah  al-Muta’aliyah), Studi Tema-tema Filsafat dalam Quran dan Hadits, Pengantar Tasawuf, Tasawuf Falsafi, Kalam Jadid (Teologi Kontemporer), Filsafat Ilmu, Filologi, Hermeneutika & Semiotika dan Metodologi  Penelitian Sosial.

(3)   MK Kompetensi Utama Prodi Filsafat Islam
Logika, Kaidah-kaidah Filsafat, Sejarah Filsafat Islam, Ontologi, Epistimologi, Eskatologi, Filsafat Barat, Perbandingan Filsafat, dan Metode  Penelitian Filsafat.

(4)  MK Kompetensi Utama Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Ilmu Balaghoh, Ulumul Qur’an, Ulumul Hadits, Tahfid Juz 30, Tahfidz Juz 29, Tahfidz Tematis, Tafsir Tematis, Sirah Nabawiyah, Perkembangan Tafsir di Nusantara, Madzahib al Tafsir, Studi Mufrodat Al Quran, Qawaid Tafsir, Ma’arif  Qur’ani, Isu-isu Tafsir Kontroversial, Logika (Critical Thinking), Studi Naskah Tafsir, Studi Naskah Tafsir Falsafi, Studi Naskah Tafsir Sufi, Tafsir Ahkam, Tafsir Kontemporer, Studi Kitab Tafsir & Mufasir, Al-Dakhil fit Tafsir, Al Qur’an–Hadits dan Orientalisme, Metodologi PenelitianTafsir, Kuliah Kerja Nyata (KKN), Praktik Profesi, Ujian Komprehensif dan Skripsi.

(5)   MK Kompetensi Pendukung
·           Prodi Filsafat Islam: Sosiologi Agama, Antropologi Agama, Islam dan Science, Entrepreneurship, Estetika Islam dan Bahasa Parsi.
·           Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir: Sosiologi Agama, Psikologi Agama, Metode Pembelajaran dan Menghafal Al-Qur’an, Retorika, Metode Penerjemahan Al-Qur’an, Seni Tilawah dan Bahasa Parsi.

TENAGA DOSEN
Seluruh perkuliahan di STFI Sadra diampu oleh sejumlah Guru Besar dan dosen profesional di bidangnya, lulusan perguruan tinggi ternama Dalam dan Luar Negeri. Saat ini dosen yang aktif mengampu matakuliah, antara lain:

1.    Prof. Dr. S.M. Hoseini Kouhsari
2.    Prof. Dr. Quraish Shihab, MA
3.    Prof. Dr. Abdul Hadi WM
4.    Prof. Dr. Kautsar Azhari Noer, MA
5.    Prof. Dr. Zainun Kamal, MA
6.    Prof. Dr. Achmad Mubarok, MA
7.    Prof. Dr. azyumardi Azra
8.    Prof. Dr. Yunasril Ali, MA
9.    Prof. Dr. Nur Syam, M. Si
10. Dr. Haidar Bagir
11. Dr. Umar Shahab
12. Dr. Kholid al Walid
13. Dr. Moh. Zain, M.Ag
14. Dr. Mastuki, M. Ag
15. Dr. Vincent J. Jolasa
16. Dr. Zaenal Abidin Bagir
17. Dr. Abdurahman Abdullah
18. Dr. Muhsin Labib
19. Dr. Donny Gahral Adian
20. Dr. Umar Ibrahim
21. Dr. Abdelaziz  Abbacy
22. Dr. Philips Gerardette
23. Dr. Humaidi
24. Dr. Asep Usman Ismail
25. Dr. Sri Mulyati
26. Adib Behrouz, MA
27. Ir. Hernowo, MT
28. Abdullah Beik, MA
29. Ikhlas Budiman, M.Si
30. Musa Kazim, M.Si
31. Istiqomah, M.Hum
32. Ir. Ahmad Jubaeli, M.Pd
33. Andri Syawaluddin, M.Pd
34. Sri Muldrianto, M.Pd
35. Basrir Hamdani, MA
36. Nano Warno, MA
37. Hadi Karisman, MA
38. Benny Susilo, MA
39. Fariduddin Attar, MA
40. Andi Herawati, MA

0 comments:

Proudly Powered by Blogger.